Tuesday 14 September 2010

9 September Al quran jadi dibakar di Michigan (AS) dan dilumuri kotoran

Peristiwa terjadi pada malam peringatan 9/11, tentu jelas maksud dan tujuannya

Council on American-Islamic Relations (CAIR) cabang Michigan, meminta FBI melakukan penyelidikan atas insiden pembakar al-Qur`an di sebuah masjid di East Lansing.

Hari Sabtu bertepatan dengan peringatan 9/11, anggota komunitas setempat mendapati adanya al-Qur`an yang dibakar dan lembaran halamannya dikotori dengan feses.

"Membakar Qur`an di masjid sama dengan membakar salib di gereja orang kulit hitam," kata Dawud Walid, eksekutif direktur dari CAIR-Michigan, merujuk taktik yang biasa digunakan untuk mengintimidasi pihak lawan pada zaman gerakan hak-hak sipil di AS.

Menurut keterangan Lt. Polisi Kevin Daley, peristiwa terjadi antara Jumat (10/9) pukul 11 malam hingga Sabtu (11/9) pukul 01.30 dini hari. Polisi belum mendapatakan tersangka maupun saksi dan keamanan di sekitar masjid yang terletak di Jalan Harisson Selatan itu ditingkatkan.

Jurubicara pengurus masjid Abdalmajid Katranji mengatakan, meskipun insiden terjadi pada hari Sabtu, namun pihaknya baru melapor keesokan harinya (12/9). Hal itu untuk menghormati peringatan 9/11.

"Kami merasa hari Sabtu memiliki tujuan sendiri, ... dan kami ingin memastikan (mereka) fokus pada isu 9/11," ujar Katranji.

"Kami tidak ingin pesannya tercampuraduk. Kami menentang apa yang terjadi pada peristiwa 9/11," jelasnya.

Walikota East Lansing Victor Loomis telah bertemu dengan para pengurus masjid.


"Itu merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dan kami mengecam siapa saja yang melakukan aksi ini," kata Loomis sebagaimana dikutip Free Press (12/9). "Saya mencurigai, begitu juga pengurus pusat Islam, bahwa pelakunya orang dari luar komunitas kami."

Sebelumnya Associated Press melaporkan, hari Rabu (8/9), tiga orang pria diduga melakukan vandalisme atas dinding sebuah masjid di Hudson, New York. Mereka kemudian dikenai tuduhan vandalisme dan tindak kejahatan dengan dasar kebencian.

Sementara pada hari Sabtu (11/9) di Phoenix, kaca-kaca jendela sebuah masjid yang sedang dibangun dilempari hingga pecah dan dindingnya dicorat-coret dengan tulisan anti-Muslim. Menurut Arizona Republic, FBI sedang menyelidiki insiden tersebut.

Mussop Muhammad, 23, presiden persatuan mahasiswa kedokteran Muslim di Universitas Negeri Michigan, mengaku tidak mendengar insiden yang terjadi di East Lansing itu. Pada Jum'at malamnya, ia mengaku menghadiri acara pembacaan Bibel dan Qur`an di Universitas Gereja Lutheran yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Dan menurutnya malam itu semuanya kelihatan tenang.

"Saya berharap ini kejadian yang terakhir," ujarnya. "Membakar kitab (suci) bagi saya adalah sesuatu yang tidak masuk akal."[di/frp/hidayatullah.com]